Sabtu, 17 Maret 2012

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN - KENAIKAN HARGA BBM SEMAKIN MELAMBUNG

Nama : Aulia Naviza. T
NPM : 19210564
Kelas : 2EA17


KENAIKAN HARGA BBM SEMAKIN MELAMBUNG

BAB I
Pendahuluan

Latar belakang
Bahan bakar minyak atau yang lebih kita kenal dengan nama “BBM” merupakan suatu komoditas yang sangat berperan penting dalam kegiatan perekonomian.
Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini bangsa kita sedang mengalami masalah naiknya harga bahan bakar minyak. Ini dikarenakan permintaan masyarakat akan BBM yang membubung tinggi sementara penyediaan barang mengalami kekurangan yang membuat harga barang tersebut menjadi naik dan timbulnya inflasi. Kenaikan harga BBM memperberat beban hidup masyarakat terutama mereka yang berada di kalangan bawah dan juga para pengusaha, karena kenaikan bbm menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan itu akan mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi banyak perusahaan sehingga akan menurunkan tingkat penjualan yang pada akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan.
Naiknya harga BBM di indonesia diawali oleh naiknya harga minyak dunia. yang membuat pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan harga sebelumnya, karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi minyak menjadi lebih tinggi. Maka pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM.
Dan untuk mengimbangi masalah melonjaknya harga BBM setiap tahunnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi BBM. Kebijakan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) bertujuan mengatasi kelebihan beban APBN. Sebab jika tidak, APBN dipastikan akan mengalami penurunan yang berdampak langsung pada mandeknya pembangunan nasional.
Setelah sekian lama kebijakan subsidi BBM dijalankan , timbul berbagai kontravensi untuk segera menghentikan kebijakan subsidi bbm, karena setelah di lihat-lihat ternyata kebijakan subsidi ini tidak berjalan efektif dan jauh dari tujuan semula. Karena selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dari APBN. Subsidi BBM yang melambung tinggi dan terus menekan APBN menyebabkan perekonomian indonesia semakin parah.
Untuk mengurangi beban subsidi BBM bukanlah pekerjaan mudah. Argumentasi yang dikemukakan pemerintah kepada DPR seringkali tidak sejalan dengan harapan-harapan seluruh stakeholders. Begitu banyak penolakan dari pihak-pihak tertentu bila pemerintah bermaksud mangurangi subsidi dan memberikannyta kepada yang berhak. Dan realitasnya, subsidi masih terus dipertahankan dengan segala kondisi ekonomi yang terjadi di Indonesia.

Mekanisme Penyediaan BBM
Konsumsi BBM tumbuh pesat di Tanah Air. Peningkatan konsumsi BBM tidak diikuti produksi minyak mentah dalam negeri. Sebagai akibatnya impor BBM meningkat. Peningkatan impor BBM dan minyak mentah melonjakkan biaya pengadaan dan subsidi BBM.
Pemerintah bersama-sama DPR RI dengan begitu semangat memutuskan pada 1 April 2012 nanti akan menaikan harga BBM (premium) yang sebelumnya Rp4.500 menjadi Rp6.000. Menurut Menteri ESDM Jero Wacik, kenaikan harga BBM yang direncanakan menjadi Rp6.000 per liter juga merupakan salah satu strategi pemerintah dalam upaya konversi BBM ke energi gas. Wacik menjanjikan, 2014 merupakan tahun keberhasilan pemerintah dalam melakukan "stressing" pada subsidi BBM. "Kita lihat nanti setelah saya turun, subsidi BBM tidak lagi Rp90 triliun.
Pemerintah dengan bangga mengatakan bahwa kenaikan harga BBM tidak akan berimplikasi signifikan terhadap pertambahan jumlah rakyat miskin. Padahal, kita semua tahu ketika kebijakan BBM dinaikan pada 2005, ternyata jumlah penduduk miskin bertambah hingga 3,5 juta jiwa. Ini membuktikan bahwa kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM akan sejalan lurus dengan semakin mahalnya harga kebutuhan barang pokok. Dan berarti dengan kebijakan ini, pemerintah berupaya memiskinkan rakyat Indonesia. Belum lagi setelah BBM dinaikan harganya menjadi Rp6.000, Tarif Dasar Listrik (TDL) akan berimbang naik, biaya angkutan juga naik, dan berimbas kepada semua harga menjadi melambung.

Pemerintah berupaya untuk membodohi rakyat dengan memberikan konpensasi BLT (Bantuan Langsung Tunai), kini Bantuan Langsung Masyarakat Sementara (BLMS) sebesar Rp150 ribu setiap bulannya. Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan derajat rakyat dan ini bukanlah solusi pengurangan rakyat miskin. Karena BLT hanyalah bersifat sementara dan instan. Pemerintah seharusnya memberikan fasilitas yang memadai, infrastruktur yang baik, dan lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia. Dengan cara inilah rakyat akan dimudahkan dalam upaya peningkatan kesejahteraannya. Jalan-jalan raya yang baik akan melancarkan arus distribusi dalam sistem pemasaran ke semua daerah di Indonesia.

Dalam pasal 33 UUD 1945 dikatakan, "Bumi, Air dan Kekayaan Alam yang terkandung di dalamnya dikuasai (dikelola) oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat." Jelaslah konstitusi negara menegskan bahwa semua kekayaan alam tersebut dikuasai (dikelola) oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat, mengayomi, dan memberikan kemudahan bagi rakyat. Bukan malah rakyat ditindas bahkan diintimidasi agar selalu menjalankan peraturan dan ketetapan pemerintah yang selalu berseberangan dengan kehendak rakyat, termasuk menaikkan harga BBM. Artinya pemerintah mengabaikan amanah UUD 1945.

Belum lagi pemerintah menyalahi aturan yang lain. Dalam Pasal (7) Ayat (6) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN Tahun 2012 disebutkan bahwa harga jual eceran BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan. Namun faktanya, 1 April mendatang pemerintah begitu berambisi untuk menaikan harga BBM.

BAB II
Pembahasan Masalah

Dalam bab ini, saya akan mencoba membahas mengenai masalah kenaikan harga BBM, yang menimbul kan beberapa permasalahan seperti : Apa yang menyebabkan harga BBM naik dan apa akibatnya bagi masyarakat? Bagaimana perbandingan harga bbm setiap tahunnya? apa peranan subsidi BBM & Berapa anggaran subsidi BBM yang di sediakan pemerintah? Apakah kebijakan subsidi BBM tersebut berjalan efektif?
Sebenarnya dulu indonesia dikenal sebagai negara penghasil minyak dunia namun sekarang indonesia justru menjadi negara pengimpor minyak, ini karena setiap tahunnya produksi minyak di indonesia semakin berkurang. sedangkan permintaan terus bertambah. Ini yang menyebabkan Indonesia harus mengimpor minyak. Selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dari APBN, sehingga kita dapat membeli BBM lebih murah. Tetapi dengan kenyataan yang ada sekarang bahwa harga minyak dunia telah naik jadi pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan sebelumnya, karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi minyak lebih tinggi, Oleh karena itu pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM.

Rumusan Masalah
Atas Kebijakan pemerintah tentang “Pengaturan Bahan bakar Minyak (BBM) bersubsidi” yang sampai saat ini dimana kajian ini dibuat peraturan tersebut masih dalam situasi kontroversial bagi masyarakat pada umumnya tetapi peraturan tersebut sudah ditetapkan oleh pemerintah dan DPR.
Akibat dari kenaikan harga BBM antara lain adalah :
• Inflasi meningkat ( ditandai dengan kenaikan harga harga kebutuhan pokok )
• Ongkos angkutan umum yang dapat naik
• Banyak uang menganggur
• Biaya hidup makin berat
• Kebutuhan pokok seperti sembako, obat-obatan, biaya rawat rumah sakit naik
• Banyak yang putus asa
• naiknya angka kemiskinan, pengganguran dan kriminalitas
• pertumbuhan ekonomi melamban dan menurunkan daya saing
• kepanikan dan keresahan masyarakat karena bingung bagaimana cara untuk menutupi kebutuhannya karena harga barang-barang mahal
faktor utama yang mempengaruhi naiknya harga minyak dunia yaitu :
1. Invasi Amerika Serikat ke Irak, invasi ini menyebabkan ladang minyak Irak tidak dapat berproduksi secara optimal sehingga supply minyak mengalami penurunan.
2. Badai Katrina dan Badai Rita yang melanda Amerika Serikat dan merusak kegiatan produksi minyak di Teluk Meksiko.
3. Ketidakmampuan OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia. Juga perbandingan harga bensin seluruh dunia.
4. Permintaan atau konsumsi minyak dunia lebih banyak dari pada produksinya.
5. Negara produsen minyak mengurangi kuota produksinya karena berbagai alasan.
6. cadangan minyaknya menipis atau tidak punya nilai ekonomis lagi, sementara pencarian sumber-sumber minyak baru lebih sedikit.
7. Spekulan minyak menjadikan harga minyak dunia naik karena minyaknya yang diperdagangkan bebas.
Sebab-sebab diatas memaksa pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM. Yang dampaknya secara langsung dirasakan oleh masyarakat indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Pada permasalahan ini, saya akan mencoba untuk menganalisis sejumlah alasan yang mendukung penghapusan kebijakan subsidi BBM. Dan usaha-usaha apa saja yang dapat di tempuh untuk menghemat pemakaian BBM.
Berikut adalah hasil analisis mengenai sejumlah alasan yang mendukung penghentian kebijakan subsidi adalah :
 Subsidi itu kini diragukan manfaat ekonominya. konsumsi BBM kita pada sektor transportasi sangat boros.
 Subsidi BBM kita tidak tepat sasaran. Lebih banyak dinikmati golongan orang kaya.
 Harga BBM yang rendah, selain tidak mendorong efisiensi, rawan terhadap penyelundupan.
 Penyediaan BBM oleh perusahaan monopoli tidak transparan dan tidak efisien.
 Subsidi menghasilkan ketergantungan sangat tinggi pada BBM, padahal indonesia mempunyai sumber energi cadangan gas dan batu bara lebih besar daripada minyak bumi. Jadi subsidi bbm tidak mendorong perkembangan sumber energi non-BBM tersebut.
Dari alasan-alasan diatas kita dapat mengetahui jika kebijakan subsidi BBM ternyata tidak berjalan efektif dan jauh dari tujuan semula. Oleh karena itu menurut saya jalan yang terbaik untuk menstabilkan APBN kita adalah dengan menghentikan pemberian subsidi BBM dan menempuh cara lain untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah harus memikirkan cara lain untuk efisiensi konsumsi bahan bakar minyak negara kita.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Jika semua masyarakat meningkatkan konsumsinya terhadap BBM, maka tidak heran jika terjadi kenaikan harga BBM, Ini dikarenakan permintaan yang membubung tinggi sementara penyediaan barang mengalami kekurangan akan membuat harga barang tersebut menjadi naik dan timbulnya inflasi.
Apabila harga suatu barang mengalami penurunan, maka daya beli masyarakat dan permintaan masyarakat akan barang tersebut menjadi naik. Sebaliknya jika harga suatu barang mengalami kenaikan, maka daya beli masyarakat akan mengalami penurunan. Sebagaimana yang tercantum dalam hukum permintaan. Berbanding terbalik dengan penawaran, jika harga suatu barang sedang mengalami penurunan, maka penawaran barang tersebut akan menurun pula, tetapi jika harga barang tersebut sedang mengalami kenaikan, maka penawaran akan barang tersebut juga akan meningkat. Sesuai dengan hukum penawaran..

Saran
Pemerintah Indonesia harus segera mengambil suatu tindakan yang bijak, lebih memperhatikan masyarakat dan harus melindungi masyarakat dari inflasi. Karena inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat dan juga sangat menyengsarakan masyarakat miskin. Dengan terus menaiknya inflasi kesejahteraan masyarakat Indonesia pun kian berkurang.
Namun tidak hanya pemerintah yang berusaha untuk mengatasi masalah inflasi ini tapi masyarakat juga harus mendukung pemerintah dengan ikut serta dalam penghematan pemakaian bahan bakar minyak dengan melakukan efisiensi energi pada sektor transportasi.

Daftar Pustaka
Uncategorized — mariatul qibtiah.
Feny Fidyah – Supiani - Irwandaru Dananjaya.
http://kampus.okezone.com/read/2012/03/15/367/593975/redirect

Tidak ada komentar:

Posting Komentar